Strategi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran

Apa sih pengertian metode eksperimen menurut para ahli dan bagaimana juga strategi memilih metode ini dalam pembelajaran. Artikel kali ini akan langsung membahasnya untuk Anda.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami & membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Kemudian Mulyani Sumantri, dkk (1999) mengungkapkan bahwa metode eksperimen diartikan sebagai cara belajara mengajar yang melibatkan murid menggunakan mengalami & menunjukan sendiri proses & output percobaan. Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, pada mana anak didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dinilai sang pengajar.

Menurut Schoenherr (1996) yg dikutip sang Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, lantaran metode eksprimen sanggup memberikan kondisi belajar yang dapat membuatkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan pada kehidupannya.

Metode Eksperimen


Metode Eksperimen berdasarkan Al-farisi (2005:dua) adalah metode yg bertitik tolak menurut suatu masalah yg hendak dipecahkan & dalam prosedur kerjanya berpegang dalam prinsip metode ilmiah.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan supaya siswa bisa mencari dan menemukan sendiri aneka macam jawaban atau problem-duduk perkara yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga anak didik bisa terlatih pada cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn murid menemukan bukti kebenaran berdasarkan teori sesuatu yg sedang dipelajarinya.

Dalam proses pembelajaran menggunakan menggunakan metode eksperimen siswa diberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, menandakan dan menarik konklusi sendiri tentang suatu objek keadaan atau proses tertentu.

Dari uraian diatas maka terlihat bahwa metode eksperimen berbeda dengan metode eksperimen tidak sinkron menggunakan metode demonstrasi. Kalau metode demonstrasi hanya menekankan pada proses terjadinya & mengabaikan output, sedangkan pada metode eksperimen penekanannya adalah pada proses hingga pada hasil.

Eksperimen atau percobaan yg dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan didalam laboratoriom tetapi dapat dilakukan pada alam kurang lebih. Contoh : untuk mengetahui bahwa flora bisa menerima rangsanagan, anak didik anda dapat dibawa kehalaman sekolah yang ada tanaman  sekejut (Mimosa Spec). Daun patah tulang atau kamboja jika dipatahkan akan mengeluarkan getah. Begitu juga menggunakan batang karet yg disadap.

Ketentuan Pemakaian Metode Eksperimen


Menggunakan metode eksperimen pada proses pembelajaran dikatakaa tepat jika :

  • Ingin menaruh kesempatan kepada murid supaya dapat mengalami sendiri, mengikutisuatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik konklusi sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses eksklusif
  • Menumbuhkan & membuatkan cara berpikir rasional dan ilmiah anak didik dalam proses pembelajaran
  • Guru menginginkan agar murid mencoba mengerjakan sesuatu, mengamati proses & output percobaan

Kelebihan metode Eksperimen


  • Metode ini dapat membuat murid lebih percaya atas kebenaran atau konklusi berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya mendapat istilah pengajar atau buku.
  • Anak didik bisa menyebarkan perilaku buat mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) mengenai ilmu dan teknologi.
  • Dengan metode ini akan terbina insan yg dapat membawa terobosan-terobosan baru menggunakan inovasi menjadi hasil percobaan yg diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hayati insan.
  • Anak didik memperoleh pengalaman dan keterampilan pada melakukan eksperimen
  • Siswa terlibat aktif mengumpulkan warta & warta yg diperlukan buat percobaan.
  • Dapat menggunakan dan melaksanakan mekanisme metode ilmiah & berfikir ilmiah
  • Dapat memperkaya pengalaman & berpikir siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme


Kekurangan metode Eksperimen



  • Tidak cukupnya indera-indera mengakibatkan nir setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
  • Jika eksperimen memerlukan jangka saat yg lama  , anak didik harus menanti buat melanjutkan pelajaran.
  • Kesalahan & kegagalan siswa yang nir terdeteksi sang guru pada bereksperimen membuahkan murid keliru pada mengambil konklusi
  • Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan murid kurang berpengalaman melakukan eksperimen.
  • Kesalahan & kegagalan murid yg tidak terdeteksi sang guru pada bereksperimen menjadikan anak didik keliru pada merogoh keputusan.


Hal yg perlu diperhatikan

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien & efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah indera & bahan atau materi percobaan harus relatif bagi tiap murid.
  2. Agar eksperimen itu tidak gagal & murid menemukan bukti yg meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi indera & mutu bahan percobaan yang digunakan wajib  baik dan higienis.
  3. Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi pada mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yg cukup usang, sebagai akibatnya mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
  4. Siswa dalam eksperimen merupakan sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yg jelas, karena mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan, pula kematangan jiwa & sikap perlu diperhitungkan oleh pengajar dalam menentukan obyek eksperimen itu.
  5. Tidak semua perkara bisa dieksperimenkan, seperti kasus mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan insan. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sebagai akibatnya masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum terdapat.

Prosedur Metode Eksperimen


Menurut Roestiyah (2001:81) prosedur eksperimennya adalah :


  • Perlu dijelaskan kepada anak didik mengenai tujuan eksprimen,mereka wajib  memahami perkara yg akan dibuktikan melalui eksprimen.
  • Memberi penerangan pada anak didik mengenai alat-indera dan bahan-bahan yg akan digunakan dalam eksperimen, hal-hal yg harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yg perlu dicatat.
  • Selama eksperimen berlangsung pengajar wajib  mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yg menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
  • Setelah eksperimen terselesaikan guru wajib  mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan pada kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.


Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik & mental, serta emosional anak didik. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses supaya memperoleh hasil belajar yg aporisma. Pengalaman yg dialami secara pribadi bisa tertanam pada ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau syarat pembelajaran yg bisa menumbuhkan rasa percaya diri & juga konduite yang inovatif dan kreatif.

Baca juga: Metode Analisis Data Kualitatif

Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar anak didik buat belajar konsep ekamatra sama halnya dengan seseorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti termin-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, murid akan menemukan sendiri konsep sesuai menggunakan output yang diperoleh selama pembelajaran.

Tahap dalam Metode Eksperimen


Pembelajaran dengan metode eksperimen berdasarkan Palendeng (2003:82) mencakup tahap-termin menjadi berikut :


  1. Percobaan awal, Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yg didemonstrasikan pengajar atau menggunakan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan perkara-masalah yg berkaitan dengan materi ekamatra yg akan dipelajari.
  2. Pengamatan adalah kegiatan anak didik waktu pengajar melakukan percobaan. Siswa diharapkan buat mengamati & mencatat peristiwa tersebut.
  3. Hipoteis awal, murid dapat merumuskan hipotesis ad interim berdasarkan output pengamatannya.
  4. Verifikasi , kegiatan buat menerangkan kebenaran menurut dugaan awal yang sudah dirumuskan & dilakukan melalui kerja grup. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan & membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. Aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan & menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini adalah pemantapan konsep yang telah dipelajari.
  5. Evaluasi, adalah aktivitas akhir sesudah selesai satu konsep.

Penerapan pembelajaran menggunakan metode eksperimen akan membantu anak didik untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa sanggup mengutarakan secara mulut, tulisan, , maupun pelaksanaan dalam kehidupannya. Dengan istilah lain , anak didik mempunyai kemampuan untuk menjelaskan, mengungkapkan, memberikan model, & menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan

Demikianlah pengertian metode eksperimen menurut para ahli dan bagaimana strategi memilih metode ini dalam pembelajaran yang semoga bermanfaat.

Strategi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran